Anggorosensei’s Blog

Archive for December 2008

as-climber“Rizki itu harus dikejar Ang, mau sampe lebaran monyet juga kalo ga di kejar ga akan lo dapetin…” itulah sepenggal ungkapan seorang rekan pada percakapan ringan tempo hari. Saya merenungi kata-kata tadi dan sempat mengiyakannya dalam hati. Namun sesaat kemudian saya sedikit meragukannya. Rizki itu memang harus dicari, dijemput, dan diusahakan, itu saya sepakat. Namun untuk mengejarnya dengan nafsu yang memburu, menjadikannya orientasi utama, hingga melalaikan adab, norma, dan tatakrama sebagai seorang hamba…. Ooo….. nanti dulu.
Banyak sekali dalil yang dapat dijadikan sebagai landasan dalam mencari rizki. Baik itu dalil syar’I sampai dalil aqli / logika. Dalam terminology iman, meski Tuhan mampu menurunkan hujan emas, Dia tidak akan menurunkannya untuk manusia. Adalah hal yang pasti bahwa tuhan telah menetapkan rizki masing-masing hamba, bahkan seekor semutpun telah dijamin takaran rizkinya. Adalah hal yang pasti pula Allah SWT akan menggenapkan setiap rizki makhluk-makhluknya. Dia tak akan mematikan hamba-hambanya sebelum Dia menggenapkan rizki mereka. Maka dengan kata lain jika seorang hamba telah dipisahkan dari kehidupan maka berarti telas tuntaslah seluruh rizkinya. Karena tidaklah seorang hamba dapat hidup tanpa rizki dari – Nya.
Allah telah menempatkan rizki hamba-hamba-Nya di tempat-tempat yang hanya Dia yang mengetahuinya secara pasti, dan kita hanya diminta untuk menjemputnya saja. Terkadang rizkipun datang dari tempat yang tidak dikira-kira, tanpa kita sangka, datang dengan sendirinya. Yah… itu adalah bagian dari rahasia-Nya. Setiap kita telah membawa rizkinya masing-masing. Kita akan mendapatkannya secara pas dengan ukuran dan takaran menurut kebijaksanaan-Nya. Rizki yang Dia tebarkan kepenjuru muka bumi baik untuk manusia maupun untuk makhluknya yang lain tidak akan salah alamat ataupun tertukar dengan milik orang lain. Oleh karenanya mengapa kita harus mengejarnya secara “ngoyo”. Hingga menghilangkan tata krama kita sebagai hamba-Nya.
Sambil tetap berusaha secara maksimal dalam menjemput setiap rizki yang telah Dia tempatkan di suatu tempat, di iringi dengan lantunan munajat kepada-Nya dengan penuh harap dan roja maka rizki akan datang dengan sendirinya. Semakin ia dikejar secara membabi buta semakin menjauh dia. Setidaknya itulah yang sempat di ungkapkan oleh salah seorang mantan guru sekolah saya dahulu. Beliau berkata “nak…semakin rizki dikejar dengan membabi buta dan dengan penuh hawa nafsu, maka ia akan semakin menjauh. Namun ketika kamu mengusahakannya dengan penuh kesabaran, tanpa nafsu yang memburu, dengan tetap berpegang bahwa Dia Yang Maha Pengasih tak akan lupa dalam memberi rizki pada hamba-hamba-Nya, dengan tetap meyakini bahwa rizki yang di berikan-Nya tidak akan salah alamat. Maka Insyaallah, rizki itu akan datang dengan sendirinya. Bapak sudah banyak membuktikannya sendiri….”
Sedikit demi sedikit saya mulai memahami sifat unik dari rizki. Mungkin sayapun juga telah mengalaminya sendiri. Bahwa ketika rizki dikejar dengan nafsu yang membara maka iapun akan menjauh dengan sendirinya. Saya teringat saat memburu lowongan CPNS di berbagai institusi dahulu. Betapa semakin mengejarnya dengan nafsu namun yang saya dapatkan hanyalah kehampaan. Akhirnya saya mulai mengambil posisi 0 (zero potition). Saya coba berdamai dengan keadaan. Berdamai dengan diri saya. Seraya menata kembali mind set, bahwa semua yang terjadi adalah menurut scenario-Nya. Bahwa segala yang telah saya dapatkan saat ini adalah menurut takaran neraca kebijaksanaan-Nya. Saya tersadar bahwa bukan materi yang menetramkan hati kita. Namun mind set kitalah yang dapat membawa kita pada ketentaraman. Seraya terus menghadirkan Allah SWT dalam setiap episode kehidupan kita. Saat itulah saya menemukan sebuah ketentraman dan yang lebih luar biasa lagi adalah CPNS yang selama ini di kejar dengan nafsu yang memburu akhirnya saya dapatkan justru setelah merubah mind set saya. Allahualam bishowab

Jika saja biasa ku ubah cinta menjadi air,
Maka akan ku biarkan dia mengalir.
Tapi tak akan pernah ku biarkan dia menyeretku, menenggelamkan ku bersama arusnya.
Biarkan aku tertinggal bersama karang, kan kujadikan tempatku bertahan
Dari debur ombak …
Dari deru angin …
Cinta … biarkan tetap cinta.
Yang menghangatkan jiwa bukan membekukan logika,
Yang bernaung dalam sayap kasih-Nya.
Kasih … biarkan tetap kasih.
Yang senantiasa segar dalam embun rindu-Nya.
Dan Rindu…. Biarkan tetap rindu.
Yang tetap tercurah hanya untuk-Nya
heart_cloud

hari Selasa 23 Desember 2008 nampaknya menjadi hari yang bersejarah bagi bunda. setelah bersusah payah menuntaskan perkuliahan, akhirnya tiba juga saat yang dinanti-nanti. Bagi seorang mahasiswa apa lagi yang lebih membahagiakan selain saat-saat mengenakan toga dan mendapatkan sertifikat tanda kelulusan. Hari itu di JCC glora Bung Karno aura kebahagiaan teramat sangat kurasakan. Pancaran keriangan itu kudapati bukan hanya pada wajah bunda tersayang, namun juga terpampang jelas di paras para wisudawan-wisudawati lainnya. Ah… bahagia sekali mereka. Saya teringat kembali saat-saat wisuda dulu, ketika berhasil menamatkan studi di IKIP Jakarta atau kalo sekarang dikenal dengan nama Universitas Negeri Jakarta. Bagi MAPALA (mahasiswa paling lama) seperti saya moment seperti itu teramat sangat dinantikan. Memang saya membutuhkan waktu yang relatif lama jika dibandingkan dengan masa studi calon istri yang hanya membutuhkan waktu 3,5 tahun untuk menamatkan studinya. Setidaknya saya membutuhkan kurun 6 tahun untuk dapat lulus. Sebenarnya saya masih lebih beruntung jika di bandingkan beberapa rekan yang masih harus menambah 1 atau 2 semester lagi untuk lulus. Tetapi jika di ingat-ingat lagi waktu 6 tahun tadi sudah begitu mengerikan rasanya.

Kebahagian hari ini rasanya cukup untuk menghilangkan segala kelelahan saya saat mengerjakan puluhan peper, makalah, ataupun essay yang sudah menjadi keseharianku dahulu. Bahkan sampai dengan pembuatan tugas akhir / skripsi. Sebagai seorang profesional sekaligus ibu rumah tangga tugas-tugas kuliah terasa sangat menyulitkan bagi bunda. Di usianya yang tidak lagi muda bisa jadi tugas-tugas tadi hanyalah menjadi pembebanan semata. Alhasil saya-lah yang akhirnya harus menyelesaikan tugas-tugas tadi. Yah…. mungkin inilah saatnya bagi saya untuk membaktikan diri padanya.

Bunda …. selamat ya…..my mom and dad

senja-di-monasSore menjelang senja… entah kenapa sore ini begitu tenang lain dari biasanya, sembari menikmati langit senja yang yang mulai kuning kemerahan dari balik jendela kamar yang berdebu. Dari kejauhan sayup-sayup terdengar lantunan sholawat nabi sebagai pertanda waktu maghrib kan tiba. Ahhh…. Menenangkan sekali. Terkadang kesendirian dan kesunyian begitu indah bagi ku. Tak jarang disela-sela kesibukan dan kepenatan kerja sengaja aku mencari tempat yang sunyi jauh dari keramaian. Aku suka tempat terbuka yang tinggi, karena dari situ pandangan ku dapat menyapu tempat yang luas dan jauh. Langit sore menjadi tampak indah sekali jika kulihat dari ketinggian. Semilir angin ataupun kicauan burung senja menambah kesejukan. Dahulu saat aku kuliah aku punya beberapa tempat favorit di kampus untuk ku mengasingkan diri sejenak dari keramaian. Yah… seperti saat-saat seperti in. Balkon gedung fakultas menjadi pilihan rehatku sejenak. Sekedar me-refresh kan pikiran atau mencari inspirasi. Selain tempat itu ada lagi tempat yang sering kunikmati sendiri atau berdua dengan sahabatku kholil ataupun sapta, yaitu jembatan penyebrangan yang melintang diatas jalan pemuda yang ramai. Jembatan itu terlihat sepi, hanya ada beberapa orang saja yang lewat setiap beberapa menit. Dahulu belum ada jalur bus way, sehingga orang-orang ataupun mahasiswa lebih suka menyebrang langsung jalan pemuda yang ramai ketimbang melewati jembatan tersebut. Ironis sekali memang, fasilitas yang dibangun untuk keselamatan mereka disia-siakan begitu saja. Namun disisi lain aku senang, karena artinya aku dapat menikmati indahnya senja dengan tenang di jembatan itu. Tidak jarang aku mendapat inspirasi ataupun ide-ide segar dari tempat itu Atau sekedar berbincang ringan dengan sahabat-sahabatku. Beberapa kawan sering kesal jika berjalan bersama ku. Karena aku akan mengajak mereka menaiki jembatan sunyi itu. Mereka menganggap aku terlalu taat lalu-lintas. Pada hal bukan itu alasanku mengajak mereka melintasi jembatan ketenangan favoritku itu. Yach tidak lain dan tidak bukan untuk mendapatkan sejenak ketenangan.

Suatu ketika salah seorang sahabatku sedang dirundung problema. Masalah yang dihadapi membuatnya sesak terhimpit. Dunia seperti menjadi begitu tidak bersahabat baginya. Kudengarkan dengan sabar setiap keluhnya sehingga aku mendapatkan setiap detil dari apa yang dihadapi sahabatku itu. Memang aku kita tak akan pernah benar-benar mengerti masalah mereka meski mereka menceritakan setiap detil-detilnya. Alasannya sederhana karena kita tidak mengalaminya. Kita hanya mampu berempati, membayangkan bagamana rasanya jika kita berada di posisinya. Namun kembali tetap saja itu bukan bagian dari kehidupan kita. Ku ajak sahabaat tadi ke jemabatan ketenangan favoritku. Terkadang aku tak mampu member solusi cerdas dan bijak pada setiap yang menceritakan sebagian problem kehidupannya. Namun ku sadar menjadi “tempat sampah” untuk mereka setidaknya akan mengurangi sedikit kepenatannya. Ketika aku tak mampu lagi memberikan solusi dari masalah mereka terkadang aku memberikan sebuah treatment aneh. Di jembatan yang lengang itu ku ajak mereka berteriak sekeras-kerasnya. Awalnya mereka ragu, namun ku jelaskan pada mereka bahwa begitu suara triakan itu keluar dari rongga kerongkongan sesaat kemudian akan segera tertelan oleh bisingnya laju kendaraan yang melaju di bawahnya. Kemudian setelah berteriak kau akan rasakan sedikit kelegaan. Ah… senja yang indah, telah membawaku sejenak ke masa lalu.

Alkhamdulillah juga temen2 Facebook juga bisa sharing di blog ini. Mari kita saling koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan artikel2 yang berbau Facebook, mungkin temen2 lebih mengetahuinya. Silakan koreksi tulisan pada coment. Bantu2 gw ya, ditunggu…..

Alkhamdulillah blog ini jadi juga direlease. Hai maniak Blog dan Friendster, dengan blog ini mudah-mudahan akan menambah wawasan kita tentang Friendster. Untuk temen-temen, mohon bantuan jika ada sesuatu yang tidak benar atau salah penulisan dengan menuliskan comment. Mudah-mudahan akan mengoreksi serta akan menambah ilmu bagi diriku.

Terimakasih.


December 2008
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Stats

  • 1,299 hits