Anggorosensei’s Blog

Rasa penasaran saya tak juga kunjung reda ketika mendengar tentang sepak terjang suku bangsa minoritas ini (yahudi/jews -red). Motif apa gerangan yang membuat mereka dapat berlaku sekeji itu. Manusia seperti apa yang dapat menlumrahkan sebuah pembantaian yang tidak rasional. Beberapa waktu yang lalu saya menyempatkan diri untuk mencari dan mengumpulkan sejumlah buku yang berkaitan dengan zionisme. dan pada kesempatan ini saya akan berbagi sedikit wacana dengan saudara-saudara.

Read the rest of this entry »

Jaman berputar begitu cepatnya, begitu cepat sampai-sampai kita tak akan merasakan betapa tertinggalnya kita di belakang. Tekhnologi modern mengalami revolusi dengan percepatan yang luar biasa. Segalanya menjadi begitu memanjakan kita, menggantikan keruwetan-keruwetan yang ada hanya dengan pijatan satu atau dua tombol saja. Klick…Sekejap semuanya beres. Kini seluruh manusia di planet ini terhubung satu dengan yang lain tanpa batas-batas politik regional, kewarganegaraan, ras dan suku bangsa di dalam sebuah jaringan maya yang disebut internet. Menurutku inilah salah satu produk jaman yang paling spektakuler. Kini Komunikasi antar warga dunia semakin cepat tak terbatas. Lalu lintas informasi bergerak dengan percepatan yang luar biasa. Membongkar secara paksa belenggu-belenggu kekolotan. Berkat internet perubahan social masyarakat berada pada kecepatan yang mencengangkan. Aku teringat saat SMA dulu ketika belajar kimia bersama bu lisa. Jika diibaratkan pada sebuah reaksi kimia maka internet adalah katalisatornya. Jika aku tak salah ingat Katalisator berfungsi mempercepat laju reaksi suatu reaksi kimia. (maaf banget jika salah).

Sekolah tempatku mengajar saat ini sedang dalam rintisan sekolah bertaraf internasional. Karenanya tuntutan untuk selalu melek dan mawas teknologi menjadi prioritas bagi seluruh civitas akademika. Fasilitas beraroma high teknologipun dibangun. Server intranet seharga puluhan juta guna mendukung intranet system tak ragu diadakan. Bagi generasi muda seperti ku kehadiran fasilitas teknologi tinggi ini sangat memanjakan wawasanku. Karena setidaknya laju perkembangan informasi dapat sedikit ku ikuti. Pelatihan dan kursus yang mendukung ke mawasan teknologi juga di giatkan. Setiap week end di sela-sala aktivitas ekstrakurikuler siswa, para guru dilatih untuk mengoperasikan beberapa soft ware yang terkait dengan proses belajar mengajar, dari word, axel, power point, hingga membuat blog dan sebagainya. Usaha stekholder nampaknya mulai sedikit mewujudkan hasil yang progresif. Beberapa guru di tempaku mengajar mulai mengenal beberapa situs penting yang terkait dengan proses pembelajaran dikelas. Beberapa yang lain mulai giat membuat blog masing-masing. Situs-situs pertemanan seperti friendster ataupun facebook tak luput jadi sasaran. Beberapa yang lain bahkan kerapkali terlihat sedang asyik ber chating ria. Memang budaya mawas teknologi belumlah menampakkan percepatan yang mencengangkan. Namun setidaknya perubahan social itu mulai kentara adanya. Jujur sejak lulus kuliah dan mengajarlah justru aku sedikit lebih mawas terhadap teknologi….internet

kerjasama1-300x211
Amal jamai merupakan gerakan bersama, dimana setiap anggota menjalankan fungsi strukturalnya dengan orientasi pencapaian tujuan.

Bahwa amal yang dilakukan oleh seluruh anggota adalah dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Bahwa amal yang dilakukan harus berdasar keputusan yang telah ditetapkan sesuai mekanisme yan
g berlaku.

Ta’rif diatas juga mensyaratkan bahwa amal jama’i hanya bisa dilakukan oleh organisasi/jama’ah yang mempunyai:

  1. Tujuan (ghoyyah) /visi misi yang jelas
  2. Manhaj/metodologi gerakan yang kokoh
  3. Unsur kepemimpinan (qiyadah) yang berwibawa
  4. Keta’atan anggota terhadap pimpinan
  5. Pola pengorganisasian (tandhim) yang rapi

Beramal jama’i merupakan jihad yang telah disyari’atkan dan konsekuensi logis kebutuhan operasional. Landasan pensyariatannya telah ditetapkan berdasarkan nas-nas wahyu, kaidah-kaidah fikih, Atsar para ulama salaf, konsekuensi realitas kehidupan, sunnah pergulatan, dan sunnah kehidupan sosial.
Cukup banyak landasan wahyu yang menyerukan amal jama’i baik dalam Alquran maupun As sunnah dengan menggunakan Dhamir Jama’ (kata ganti plular) yang disertai dengan tekanan melakukan amal kebajikan dan membela kebenaran. diantara bentuk 5ungkapan seruan itu adalah:

1. Seruan yang menunjukan kewajiban

Firman Allah SWT: ” Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan yang mengajak kepada kebaikan dan memerintahkan yang makruf dan mencegah yang mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung“ Surat Ali Imran: 104. Yakni segolongan yang melakukan amar makruf dan nahi mungkar, dan bukan segolongan ummat yang terpisah-pisah dan tercerai berai. Ibnu Jarir Atthabari berkata:
(Kata ummat berarti segolongan yang berhimpun dalam satu agama, kemudian mengalami penyempitan makna, kata ummat berarti agama itu sendiri, sebagaimana firman Allah swt: ” Dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kalian ummat yang satu“[2] Surat Annahl: 96
. Yakni pemeluk agama satu[3] Tafsir Ath Thabari: 2/195. Jadi ummat adalah sekelompok orang yang berhimpun dalam sebuah karakter, tujuan, dasar dan kaidah yang membatasinya. Rasyid Ridho berkata dalam tafsirnya Al Manar: ” Kata Ummat lebih khusus dari kata jamaah, ummat berarti golongan yang menghimpun individu-individu yang memiliki ikatan dan kesatuan, mereka tak ubahnya seperti anggota tubuh dalam tubuh yang satu“.
Huruf “Min” dalam kata ” Minkum” berfungsi menjelaskan jenis, maka amar makruf nahi munkar merupakan kewajiban setiap individu ummat tanpa kecuali.

2. Berjamaah mengundang rahmat Allah.

Firman Allah: Dan jika Tuhanmu menghendaki niscaya Dia menjadikan menusia ummat yang satu akan tetapi mereka selalu berselisih. Kecuali orang yang dirahmati Tuhanmu, dan demikianlah Dia menciptakan mereka…”[4] Surat Hud: 118-119. Qatadah berkata: “Rahmat Allah akan tercurah kepada mereka yang berjamaah, walaupun tubuh dan daerah mereka berpencar“[5]. Thawus dan Ibnu Abbas memberikan komentar tentang firman Allah: ” Dan karena itulah Dia (Allah) menciptakan mereka“. Yakni karena rahmat dan kasih sayang, Dia menciptakan mereka dan menjadikan berjamaah, demikian pula yang dikatakan Mujahid Ad Dhahaq dan Qatadah[6] dengan berargumentasi firman Allah: ” Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka menyembah-Ku“[7] Adzariayat: 56. Imam Ali bin Abil ‘Iz Al Hanafi, pensyarah At Thahawiyah 5 berkata: ” Demikianlah Allah mengecualikan para ahli rahmat dan kasih sayang Allah dari perpecahan“[8].

3. Berjamaah akan menjaga dari kesesatan

Firman Allah: ” Dan berpegang teguhlah kalian semua dengan tali Allah dan janganlah kalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah kepada kalian tatkala kalian bermusuh-musuhan maka Dia satukan hati-hati diantara kalian hingga jadilah kalian bersaudara dengan nikmat-Nya dan kalian berada ditepi jurang api neraka lalu Dia menyelamatkan kalian darinya, demikianlah Allah menjelaskan kepada kalian ayat-ayat-Nya agar kalian mendapatkan petunjuk“[9] Ali Imran: 103.
Ibnu Katsir berkata dalam firman-Nya: ” Dan Janganlah kalian berpecah belah”, Dia memerintahkan berjamaah dan melarang berpecah belah… kemudian berkata: ayat ini mengandung jaminan pemeliharaan dari kesalahan saat mereka bersepakat dari kesalahan sebagaimana yang digambarkan dalam beberapa hadits yang beragam“[10]. Seperti yang dituturkan Al Hafidz Ibnu Abil ‘Ashim dalam kitabnya as Sunnah diantaranya hadist: ” Sesungguhnya Allah menjamin Ummatku bersepakat dalam kesesatan“[11]. Dalam riwayat Ibnu Mas’ud: ” Tetaplah kalian berjamaah, karena sesungguhnya Allah tidak akan menghimpun ummat Muhammad saw dalam kesesatan“[12] dan ini meruapakan karakteristik khusus ummat ini sebagai sebuah kehormatan, kemulyaan dan ketinggian derajatnya. Imam Syafi’i telah mengambil sebuah argumentasi dari firman Allah: ” Dan barang siapa yang menentang Rasul setelah jelasnya petunjuk dan mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman maka kami akan lemparkan apa yang dipalingkan dan Kami akan masukkannya ke dalam Jahannam dan seburuk-buruk tempat kembali“[13]. Bahwasanya Ijma’ adalah hujjah yang haram mengingkarinya dan menjadi nyata berpegang teguh dengannya. Dan tidak diragukan lagi, baik Ijma, Ijtima (berkumpul) dan jamaah memiliki sebuah keterikatan satu sama yang lain.

4. Berjamaah adalah warisan para rasul dan Nabi serta manhaj mereka dalam menyampaikan.

Firman Allah: ” Dan tidaklah setiap nabi berjuang kecuali bersama segolongan yang banyak, maka tidaklah mereka gelisah terhadap apa yang menimpa mereka…” Ibnul Qoyyim berkata: ” Arribbiyun yakni Golongan dan kelompok dengan kesepakatan para mufassir. Dikatakan ia berasal dari kata Ar Ribah dengan dibaca kasrah yakni Jamaah. Al Jauhari berkata: ” Ar Ribbiyyu bentuk tunggal dari Ar Ribbiyyun mereka adalah beribu-ribu manusia“[14].
Firman Allah: ” Katakanlah inilah jalanku yang aku menyeru kepada Allah diatas bshirah aku dan orang-orang yang mengkutiku…” Ibnul Qoyyim berkata: ” al Farra’ berkata: ” Aku dan orang-orang yang mengikutiku yang menyeru kepada Allah sebagaimana yang aku seru“. Sebagaimana pula yang dikatakan Al Kalbi.
Dan demikianlah manhaj dan metode Rasulullah saw dalam membangun pondasi awal pemerintahan Islam, beliau menfokuskan pada pembinaan kelompok generasi yang akan memperkuat, membntu dan membela perjuangannya, berliau selalu menawarkan kepada khalayak menusia pada musim-musim haji seraya berkata: ” Adakah seseorang yang hendak membawaku kepada kaumnya untuk menyampaikan tugas Tuhanku, sebab kaum Quraisy telah mencegahku untuk menyampaikan tugas Tuhanku…”. Beliau tidak henti-hentinya menawarkannya hingga Allah mempertemukannya dengan sekelompok orang dari suku Aus dan Khazraj yang membawanya ke kota Madinah, memperjuangkan dengan segenap tenaga dan kemampuan demi membela dakwahnya. Mengikuti dan menteladani manhaj dakwah rasul hukumnya wajib sebagaimana dalam kewajiban syar’I yang lain: ” dan ikutilah dia agar kalian mendapatkan petunjuk“[15]. Diantara gambaran yang indah yang pernah tergores dalam manhaj para nabi keteladanan argumentasi nabi Harun kepada saudaranya nabi Musa: ” Aku khawatir engkau mengatakan engkau telah memecah belah bani Israel dan tidak mengindahkan perkataanku“[16].

5. Seruan bersatu dan tolong menolong dalam kebaikan.

Firman Allah: ” Dan tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa“[17]. Dan jamaah adalah bukti yang paling jelas berhimpunnya nilai-nilai kebaikan, tanda semburat sinar keimanan serta ungkapan yang paling tepat akan keunggulan dan keistimewaan ummat. Sebab, adakah sebuah kebaikan yang lebih harus kita saling tolong-menolong dibanding melaksanakan perintah dan syariat-Nya, merealisasikan kepemimpinan agama-Nya, agar hanya kalimat Allah yang berjaya.

6. Mendatangkan pertolongan, kemenangan dan bantuan Allah

Firman Allah: ” Dan janganlah kalian berselisih, maka kalian akan gagal dan akan lenyap kekuatan kalian“[18].
Dalam firman Allah yang lain: ” Jika kalian menolong Allah, maka Dia akan menolong kalian dan menetapkan telapak-telapak kaki kalian“[19]. Menolong Allah dengan mentaati-Nya, membenarkan firman-firman-Nya serta menjauhi larangan-larangan Nya. Dan diantara perintah-Nya adalah kewajiban bersatu dalam kalimat-Nya, berhimpun dalam jamaah dan komitmen terhadapnya, sebab bersatu adalah rahmat sedang cerai berai adalah azab, sebagaimana atsar marfu’ yang datang dari Ibnu Abbas, ia berkata: ” Tangan Allah bersama jamaah“[20].

7. Dalam jamaah terdapat keselamatan dan indahnya akibat

Firman Allah: ” Maka Kami selamatkan orang-orang yang mencegah dari keburukan dan Kami siksa orang-orang yang dhalim dengan siksaan yang hina karena kefasikan yang mereka lakukan“[21].
Dalam sebuah atsar dikatakan: ” Barang siapa menghendaki taman-taman surga maka hendaklah tetap berjamaah“[22].

8. Perintah komitmen berjamaah, ancaman berpecah belah dan akibat percerai beraian

Firman Allah: ” Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukannya. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka“[23]. Dalam firman Allah yang lain: ” Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas“[24]. Ini adalah peringatan bagi ummat ini akan penyakit berpecah belah yang telah menimpa ummat sebelum kita yang disebabkan hawa nafsu keserakahan dan penyakit-penyakit syubhat yang menyesatkan setelah datangnya ilmu, petunjuk dan agama kebenaran.

9. Predikat Keungggulan Ummat dan Saksi teladan atas sekalian manusia terkait erat dengan adanya jamaah Keunggulan ummat ini terkait dengan sebab-sebabnya.

Firman Allah: ” Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk menusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah“[25]. Menjadi saksi atas sekalian manusia merupakan kedudukan yang tinggi lagi mulia yang tidak akan datang hanya dengan lamunan dan khayalan.
Imam Bukhari dalam kitab shahihnya[26] bab: ” Dan demikianlah kami jadikanlah kamu (ummat Islam), ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia“. Dan perintah Rasulullah saw: ” komitmen terhadap jamaah sebab merekalah pemilik ilmu” yang disandarkan kepada Abu Said Al Khudri berkata: Rasulullah saw bersabda: ” Kelak di hari kiamat Nabi Nuh dihadapkan lalu ditanya: Sudahkah engkau menyampaikannya ? maka beliau menjawab: ” Ya, wahai Tuhanku. Lalu ummatnya ditanya: ” Benarkah telah menyampaikan kepada kalian”, kemudian mereka menjawab: ” Tak seorangpun pemberi peringatan datang kepada kami”. Allah lalu bertanya kembali kepada Nabi Nuh: ” siapakah saksi-saksimu?”, Nabi Nuh menjawab: ” Muhammad dan Ummatnya, lalu kalian didatangkan dan memberikan persaksian”, kemudian Rasulullah membacakan ayat: ” Dan demikianlah kami jadikanlah kamu (ummat Islam), ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia“. Al Hafidz Ibnu Hajar berkata: ” Para ulama Ushul menjadikan ayat diatas sebagai dasar kehujjahan Ijma’, sebab mereka mendapat legitimasi “wasathan” yakni orang-orang yang adil yang berarti jaminan pemeliharaan dari kesalahan terhadap apa yang telah mereka sepakati baik dalam perkataan maupun perbuatan“[27].

10. Kewajiban loyalitas terhadap jamaah kaum mukminin

Firman Allah: “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain, jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar“[28]. Yakni apabila sebagian diantara kalian tidak menjadi pelindung sebagian yang lain sebagaimana yang dilakukan orang-orang kafir, maka pastilah akan terjadi fitnah – yaitu kesyirikan- dan kehancuran karena mereka menang sedang kalian hina, mereka bersatu sedang kalian berpecah belah. Dan disinilah rahasia seruan Allah dalam firman-Nya: ” Dan bersabarlah kamu bersam-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya dipagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasaan kehidupan dunia ini…”[29].

11. Sebagian Tanggung jawab dan amanah hanya akan terlaksana dengan jamaah

Seperti Ilmu, proses tarbiyah (pendidikan), jihad melawan musuh dan berjuang menegakkan agama.
Firman Allah swt: “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah“[30].
Firman Allah swt: ” Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa bera, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah“[31].
Hanya dengan berjamah kemuliaan ummat akan terjaga, syiar-syiar suci akan murni dan kekuatan musuh akan tumbang. Dalil argumentasi diatas adalah isyarat kuat wajibnya berjamaah dan dorongan berpegang teguh diatasnya, ia hanyalah setetes dari samudera sumber argumentasi yang jauh lebih banyak jika dihitung dan bukti kuat yang jauh lebih terang dibanding sinar mentari di siang hari, dan cukuplah ia sebagai bukti dan hujjah keharusan kita berjamaah.
___
Maraji’: Adhwa ‘Alal Ushul Isyriin (Dr. Isham Basyir), penterjemah: Abu Zaki Al Kalimantany
___
Catatan Kaki:

[5] Tafsir Ibnu Katsir: 2/466
[6] Tafsir Ibnu Katsir: 2/466
[7] Adzariayat: 56
[8] Syarah Al Aqidah Ath Thahawiyah: 514
[9] Ali Imran: 103
[10] Tafsir Ibnu Katsir: 1/390
[11] Syaikh Al Albani berkata: Hadits ini hadits hasan, sedang sanadnya dhaif namun dengan hadits setelahnya 1/41-42
[12] Syaikh Al Albani berkata: Sanadnya Jayyid (baik) namun mauquf, dan para perawinya para perawi Bukhari Muslim 1/41-42
[13] Annisa’: 115
[14] Miftah Daris Sa’adah: 1/126
[15] Al A’raf: 158
[16] Thaha: 94
[17] Al Maidah: 2
[18] Al Anfal: 47
[19] Muhammad: 7
[20] Dikeluarkan oleh Attirmidzi: 4/466
[21] Al A’raf: 165
[22] Diriwayatkan Attirmidzi dari sahabat Umar, 4/465, Musnad Ahmad, 1/230-231, Ahmad syakir berkata: sanadnya shahih.
[23] Arrum: 32
[24] Ali Imran: 105
[25] Ali Imran: 110
[26] Kitab Al I’tisham bil Kitab was Sunnah:13/316
[27] Fathul Bari: 13/417
[28] Al Anfal: 73
[29] Al Kahfi: 28
[30] Al Anfal: 39
[31] At Taubah: 41

SUMBER:

AL IKHWAN.NET dan berbagai sumber

Saat diperjalan menuju sekolah pagi ini sepintas saya melihat sejumlah pamflet berisclip_image0141i tentang seruan penentangan terhadap zionisme israel tersebar di sejumlah tembok maupun tiang-tiang listrik. Dalam hati saya berfikir, apa gerangan yang menyebabkan bangsa ini begitu dibenci oleh sebagian kelompok di negeri ini. Pernah suatu ketika dalam sebuah kesempatan diskusi dengan seorang rekan, saya menanyakan hal tersebut. Beliau menjelaskan mengapa mereka (zionis) begitu dibenci, dimusuhi, dihinakan, oleh sebagian besar kelompok karena prilaku mereka yang tidak manusiawi. Mereka tidak pernah menganggap orang diluar yahudi layak diperlakukan sebagai manuisia. Itulah sebabnya kenapa setiap resulusi PBB tidak pernah mereka indahkan. Akar permasalahnnya terletak pada pemahaman bangsa tersebut terhadap konsep kemanusiaan itu sendiri. Mereka memiliki ukuran atau takaran tersendiri tentang konsep kemanusiaan. Seluruh konsep kemanusian yang menjadi landasan berinteraksi tersebut telah tertulis dalam Thalmod. duh…. benda apa lagi itu?

Semua penjelasan itu semakin menggugah rasa penasaran saya. Disela-sela kesempatan, saya menyempatkan diri untuk mencari tahu tentang “Thalmud”. Beberapa buku dan artikel internet telah sedikit membuka mata saya. Menjawab semua keingin tahuan saya tentang bangsa agresor ini. Berikut ini sejumlah hasil pencarian yang berhasil saya kumpulkan. Tidak banyak memang tapi setidaknya dapat sedikit menambah pemahaman kita tentang sikap arogansi kemenakan (israel) yang begitu di lindungi oleh pamannya (Uncle sam).

Thalmud adalah catatan tentang diskusi para rabi yang berkaitan dengan hukum Yahudi, etika, kebiasaan dan sejarah. Talmud mempunyai dua komponen: Mishnah, yang merupakan kumpulan Hukum Lisan Yudaisme pertama yang ditulis; dan Gemara, diskusi mengenai Mishnah dan tulisan-tulisan yang terkait dengan Tannaim yang sering membahas topik-topik lain dan secara luas menguraikan Tanakh. Istilah Talmud dan Gemara seringkali digunakan bergantian. Gemara adalah dasar dari semua aturan dari hukum rabinik dan banyak dikutip dalam literatur rabinik yang lain. Keseluruhan Talmud biasanya juga dirujuk sebagai (singkatan bahasa Ibrani untuk shishah sedarim, atau “enam tatanan” Mishnah).

Studi keyahudian pada mulanya tidak terulis (lisan). Para rabi menguraikan dan memperdebatkan hukum serta membahas Alkitab Ibrani tanpa bantuan karya-karya tertulis (selain dari kitab-kitab di dalam Kitab Suci sendiri.) Namun, situasi ini berubah secara drastis terutama sebagai akibat penghancuran komunitas Yahudi pada tahun 70 M, dan pergolakan norma-norma sosial dan hukum Yahudi yang ditimbulkannya. Karena para rabi dituntut menghadapi realitas yang baru—yang utamanya Yudaisme tanpa Bait Suci dan Yudea tanpa otonomi—membanjirlah wacana hukum dan sistem studi oral yang lama tidak dapat lagi dipertahankan. Pada masa inilah wacana rabinik mulai dicatat secara tertulis.

Hukum lisan tertua yang dicatat kemungkinan dalam bentuk midrashi. Di sini diskusi halakhik disusun sebagai tafsiran eksegetis terhadap Pentateukh. Tetapi sebuah bentuk alternatifnya, yang disusun menurut topiknya dan bukan menurut ayat-ayat Alkitab, menjadi dominan pada sekitar tahun 200 M, ketika Rabi Judah haNasi meredaksi Mishnah.

Mishnah adalah kompilasi pandangan dan perdebatan hukum. Namanya sendiri berarti “redaksi”, dari kata kerja shanah, yang berarti “mengulangi” atau “meninjau”. Nama ini mungkin merupakan petunjuk pada metode studi wacana rabinik dengan cara mengulang-ulang secara lisan.

Pernyataan-pernyataan dalam Mishnah biasanya singkat dan padat, mencatat pandangan-pandangan singkat dari para rabi yang memperdebatkan sebuah topic, atau mencatat sebuah peraturan yang tidak disebutkan sumbernya, yang tampaknya mewakili sebuah pandangan consensus.

Struktur dan isi

Mishna terdiri atas enam tatanan. Masing-masing dari tatanannya mengandung antara 7 dan 12 traktat, yang disebut masechtot (harafiah: “jaringan”). Masing-masing masechet dibagi menjadi bab-bab (peraqim) yang terdiri dari unit-unit yang lebih kecil yang disebut mishnayot (tunggal: mishnah). Tidak setiap traktat dalam Mishnah mempunyai padanan Gemaranya. Selain itu, tatanan traktat dalam Talmud berbeda dalam kasus-kasus tertentu dengan tatanan di dalam Mishnah.

Thalmud merupakan kitab suci kelompok Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu pada ayat-ayat Talmudisme. Syariat Talmud yg mereka imani tetap masih berlaku : “Orang-orang yang tidak mengimani ajaran-ajaran agama Yahudi dan syariat Yahudi, harus kita persembahkan sebagai korban untuk Tuhan kita yang agung.”

“Ketika kamu mendekati suatu kota untuk kau perangi maka ajaklah untuk damai. Kalau (warga) kota menjawab ajakan damai dan kota dibuka untukmu, maka semua bangsa yang ada di dalamnya menjadi milikmu untuk kau tundukan dan kau perbudak untukmu. Kalau (kota itu) tidak menyerahkan diri kepadamu, bahkan melakukan perang denganmu maka kepunglah. Apabila Tuhanmu mendorongnya ke tanganmu maka bunuhlah semua laki-laki dengan mata pedang. Sedangkan kaum wanita, anak-anak, binatang ternak dan semua yang ada di dalam kota, semua rampasannya jadikanlah rampasan untuk dirimu. Makanlah rampasan musuh-musuhmu yang diberikan Tuhan-mu untukmu.”

Texe Marrs, investigator independen Amerika yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun, menemukan bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk Presiden AS George Walker Bush, merupakan sebuah keluarga yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud.

“Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud sebagai kitab sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani. Mereka menunggangi kekristenan untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal, mereka merupakan keluarga Talmudis yang taat, ” demikian Texe Marrs.

Kita tentu sudah banyak mendengar tentang Talmud. Namun belum banyak yang mengetahui apa saja ayat-ayatnya. diain kesempatan saya akan mencoba menampilkan sejumlah ayat-ayat Talmud yang menjadi dasar segala tindakan kaum Zionis terhadap orang-orang non-Yahudi (Ghoyim atau Gentilles), dan darinya Anda akan bisa “memahami” mengapa kaum Zionis selalu saja mau menang sendiri, selalu mengkhianati perjanjian, dan sebagainya.

allahualam

obama-snack2

Pagi ini seluruh berita di televisi maupun head line surat kabar ibu kota memuat berita tentang obama. Saya teringat bagaimana saya memaksakan mata untuk sejenak tidak terpejam sekedar menonton inagurasi pelantikan presiden Amerika serikat terpilih “obama” semalam. “Demam obama” …. yah sejenak seluruh penduduk dimuka bumi terjangkit penyakit yang satu ini. Pesta rakyat dinegeri “paman sam” ini memang menyita seluruh perhatian penduduk dunia. Tidak berlebihan jika pilpres di negara adi daya ini kontan menjadi fokus perhatian dunia, pasalnya untuk pertama kalinya setelah ratusan tahun perjuangan kelompok anti rasis akhirnya mencapai keberhasilannya dengan terpilihnya presiden dari kulit berwarna pertama di negara “corong demokrasi” ini. Sudah menjadi rahasia umum bahwa di negeri yang katanya menjadi garda terdepan pengusung HAM terdapat begitu banyak anomali (ketidak normalan).Dimulai dari “standar ganda” dalam menentukan nilai kebenaran dan norma kemanusiaan hingga cultur sosial beraroma rasial yang masih kental hingga dekade 80an. Sudah seperti aturan tidak tertulis di negeri ini, bahwa seorang yang berhak di angkat menjadi orang no 1 di AS harus memenuhi 3 syarat utama, yaitu WHITE, ANGLO SAXON, AND PROTESTAN (WAP).

Nah sepanjang sejarah perjalanan negeri ini tercatat hanya terdapat 2 orang presiden AS yang bukan seorang WAP. Adalah seorang Jhon F kenedy presiden Amerika Setikat di dekade 60-an yang bukan seorang WAP tulen. Kenedy memang seorang White, anglo saxon, namun bukan seorang protestan, dia seorang katholik yang taat. Sayangnya presiden yang karismatik ini pun akhirnya harus tewas terbunuh dalam sebuah insiden penembakan maut yang erat dihubungkan dengan issue WAP.

Adalah Barack Hossen Obama presiden terpilih ke 44, seorang yang bukan WAP terpilih kembali sebagai orang no 1 di negeri agresor ini. Obama memang seorang protestan, namun dia bukan WHITE dan terlebih lagi bukan seorang ANGLO SAXON. Nampaknya dengan terpilihnya presiden dari kulit berwarna ini diharapkan memberikan perubahan serta mematahkan citra anomali Amerika serikat di dunia internasional. Issue ini juga yang digunakan obama untuk mengungguli rivalnya hillary clinton dan mc cain dalam persaingan menuju white house. “change”…… itulah yang menjadi titik tolak seluruh kampanye barry (panggilan kecil obama). Jargon perubahan ini kontan menjadikan penduduk dunia kadung menggantungkan harapan yang begitu besar pada sosok obama, yang diharapkan bisa membentuk tata dunia yang lebih adil. masyarakat indonesia pun turut menggantungkan harapan yang tidak kalah besar seperti halnya masyarakat dunia lainnya. memang terpilihnya obama sebagai presiden menmiliki ikatan emosional yang amat kuat dengan masyarakat negara kita. pasalnya dahulu obama kecil bersama ibu, ayah dan adik tirinya sempat tinggal di indonesia walau hanya 4 tahun.

Sebenarnya bukan hal yang bijak jika kita terlalu berharap pada obama hanya dengan landasan bahwa dia sempat singgah sejenak di jakarta. Apalah artinya 4 atau 5 tahun masa kecil obama di indonesia jika dikaitkan dengan kebijakan luar negeri AS bagi Indonesia kelak. Nah sekarang yang terpenting bagaimana cara kita (khususnya pemerintah) untuk meningkatkan citra positif sebagai bangsa di kancah perpolitikan internasional. Pertanyaannya saat ini adalah “seberapa pentingkah kita (indonesia) bagi pemerintah AS ?, seberapa besarkah “bergaining postition” kita sebagai sebuah bangsa dan negara ? agar dunia mau mempertimbangkan kita sebagai “hal penting” untuk dipertimbangkan keberadaannya. jika menggunakan istilah dan gaya remaja saat ini …..

INDONESIA…PENTING GA SIH….!? atau

INDONESIA….. SIAPE LO?!

Kemenangan obama ditanggapi secara beragam oleh penduduk dunia. Ada yang terlalu banyak berharap pada sosok presiden terpilih namun tidak sedikit juga yang apatis terhadap kemenangan nya.
jika mengingat statement barry tidak berlebihan juga jika sampai ada kelompok yang memandang getir dengan kemenangan obama, terutama bagi dunia islam. Saya agak sedikit malas jika harus mengulas tanggapan yang terlalu serius tentang terpilihnya obama….. yah yang ringan-ringan saja.

eforia kemenangan ….

yah … kemenangan obama nampaknya tak pelak memang dirayakan banyak pihak. di Jakarta pelantikan obama dirayakan dengan meriah oleh eks teman kecil barry di bilangan menteng jakarta. ga kalah dari itu di salah satu hotel terkemuka di ibu kota juga diadakan nonton bareng pelantikan obama dengan meriah layaknya hajatan akbar final piala dunia….. (duh penting ga sih?)

Beberapa hari terakhir seperti dilansir dari berbagai media, bahwa para hacker dan peternak virus komputer turut merayakan kemenangan barack, dengan me-realise sebuah virus baru dengan nama “obama”. Kini jutaan pengguna komputer terancam oleh virus Obama, beberapa perusahaan keamanan jaringan menyatakan akhir pekan lalu. Pencipta virus tersebut berharap dapat mengeruk keuntungan dari begitu besarnya minat terhadap presiden terpilih Barack Obama, dengan limpahan pesan sampah yang katanya berisi berita kemenangannya. Pesan itu menawarkan kepada pengguna hubungan ke video yang kabarnya berisi pidato kemenangan Obama. Padahal para pengguna diarahkan ke laman internet yang mengunduh program mata-mata, yakni mencuri informasi sensitif dari komputer pengguna. Informasi ini kemudian dapat dipakai untuk mengakses rekening online, mencuri identitas dan memalsukan trasaksi kartu kredit.

Namun dari itu semua ada yang paling membuat menarik hati saya. Beberapa hari yang lalu sewaktu mengurus beberapa berkas penting di kantor kelurahan, saya menemukan kemasan makanan ringan (snack) dengan nama “OBAMA SNACK”…..!. WOW IT’S AMAZING…! dan saya yakin tak lama lagi akan muncul pakaian anak dengan gambar obama, seperti hal nya tokoh jagoan kartun idola anak-anak…. ha ha ha

dan kesimpulannya adalah …. kemenangan obama memang sebuah fenomena yang mendunia

entah mengapa malam ini saya ingin sekali menelisik kembali sebuah visi pernikahan yang pernah di buat dahulu. mungkin ini semua karena kecemasan atau ketegangan menghadapi moment penting yang semakin kian mendekat. yaah…. sekedar mengingat kembali pada apa yang dahulu pernah dibuat saya rasa bukan hal yang buruk. semoga semakin mengukuhkan azzam di hati…. amin.

jakarta, 11 september 2008

“Maha suci Rabb yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari yang ditumbuhkan bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui“
Qs. Yassiin : 36

” Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah ”

Qs. Adz-dzaariyat : 49

rings1

Menikah merupakan sarana mencapai kebahagiaan hakiki didunia dan diakhirat. Dengan pernikahan yang dilandasi pada kesadaran, keikhlasan karena Nya, serta restu kedua orang tua adalah kunci dari keberkahan pernikahan itu sendiri.

Dari pernikahan yang mana Allah Ridho padanya akan menumbuhkan ketenangan, kebahagiaan, dan cinta yang menembus sisi-sisi materi dan keduniaan. Pernikahan merupakan sarana pendewasaan diri, karena didalamnya terdapat semangat untuk saling mendukung pasangannya untuk mencapai prestasi hidupnya yang tertinggi.

Dari pernikahan yang terberkati tersebut akan lahir anak-anak sholeh dan sholehah yang menyenangkan hati kedua orang tuanya. Kelak anak-anak inilah yang akan menjadi batu bata peradaban dan pejuang penerus yang menegakkan Agama – Nya. Anak-anak bukan hanya karunia dan aset bagi kedua orang tuanya didunia dan diakhirat tetapi juga harta, harapan, dan kebanggaan umat.

Anak-anak buah cinta dari pernikahan yang suci merupakan tanggung jawab kedua orang tuanya. Mereka adalah amalan dan ladang jihadi tersendiri bagi kedua orang tuanya, sehingga segenap perangkat dan prasyarat keselamatan mereka didunia dan diakhirat menjadi tugas bersama untuk dipenuhi dan dilengkapi.

Keluarga hasil pernikahan yang suci akan membawa kebermanfaatan bagi masyarakat. Keluarga inilah yang kemudian menjadi bata-bata peradaban dan bersama keluarga-keluarga islam lainnya turut mengokohkan bangunan islam itu sendiri. Hingga tidak ada lagi yang lebih dicintai selain keredhoan Rabb ku dan Rabb mu.

Dan dengan mengucapan ” BISMILLAHIRROHMANIRROHIM” …..
Aku putuskan tuk melangkah kejenjang pernikahan.

Kemudian apabila kamu telah bulatkan tekad. Maka bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertawakal kepada-Nya.
Qs. Ali Imran 159

Allahualam bissowab

palestina-ruyat-134-b32Tanah Air tanpa Rakyat untuk Rakyat tanpa Tanah Air Pada Tahun 1905 Israel Zangwill, seorang organisatoris zionisme di Inggris menciptakan slogan, “sebuah tanah air tanpa rakyat untuk rakyat tanpa tanah air” di Manchester. Komentar ini disuarakan pada waktu diamna ada 645.000 muslim dan Kristen di Palestina, sementara hanya ada 55.000 jiwa orang Yahudi. David Ben-Gurion, tokoh yang bersama Theodore Herzl dan Chaim Weizmann, menjadi salah seorang penggagas Negara Israel, dengan gambling menjelaskan hubungan antara zionisme dengan pengusiran sebagai berikut, “zionisme adalah pemindahan orang yahudi. Pemindahan orang Arab jauh lebih mudah dari pada cara – cara lainnya”. Pada tahun 1914 menjelang Perang Dunia I ada kira – kira 604.000 jiwa penduduk Arab-Palestina dan hanya ada 85.000 orang Yahudi di Palestina, suatu kenaikan kira – kira 30.000 orang Yahudi dalam jangka waktu satu dasawarsa. Meskipun kenaikan itu masih rendah, namun bagi sebagian besar orang Arab-Palestina makin jelas bahwa zionisme merupakan suatu ancaman permanen yang kian meningkat. Buruh Zionisme Para perintis zionisme akhirnya mengeluarkan strategi pengusiran secara paksa bangsa Arab-Palestina melalui meniadakan lapangan kerja bagi mereka. Kampanye untuk mengusir para petani Arab-Palestina dikerjakan atas nama Buruh Zionisme. Salah seorang pemimpin terkemuka proyek Buruh Zionisme ini adalah Aharon David Gordon. Namun sampai tahun 1947 setelah bermigrasi hampir enam dasawarsa, hanya ada 589.341 orang yahudi di antara penduduk Arab-Palestina yang berjumlah 1.908.775 orang. Majelis zionisme akhirnya memutuskan untuk mengatasi “masalah pengalihan” itu harus ditempuh dengan jalan terorisme seraya menutupinya dengan aksi propaganda yang intensif. Propaganda Zionis Zionisme melakukan propaganda terhadap orang Arab-Palestina yang digambarkan sebagai makhluk yang culas dan kotor dalam berbagai laporan berita, seminar, pamflet, dan wawancara. Proyek zionisme ini juga mendapat dukungan kuat baik dari London maupun washington, Barat mendukung gagasan adanya negara Yahudi. Pada tanggal 2 November 1917 menteri luar negeri Inggris Lord balfour mengirimkan nota kepada Parlemen Inggris dengan isi, antara lain, “Menurut pendapat pemerintah Inggris, mempertahankan terusan suez akan mencapai hasil maksimal dengan mendirikan suatu negara Palestina yang terikat dengan kita. Dan mengembalikan orang yahudi ke Palestina di bawah pengawasan Inggris akan menjamin rencana ini ”. Parlemen Inggris memberikan persetujuannya, dan dengan dukungan itu Lord Balfour kemudian mengirimkan surat kepada Baron Rothschilds yang intinya berbunyi, “Pemerintahan Sri Baginda dengan segala senanghati merestui pembentukan Tanah Air bagi kaum Yahudi di Palestina, dan akan menggunakan segala upaya untuk memfasilitasi tercapainya tujuan ini ”. Winston Churcill (menteri luar negeri Inggris) pada tahun 1921 menegaskan bahwa, “kalau Palestina tidak pernah ada, maka menurut keyakinan saya, demi kepentingan Imperium, ia harus diciptakan”. Pembentukan negara israel Setekah deklarasi Balfour 2 November 1917 gerakan zionisme mulai mendorong migrasi kaum Yahudi ke Palestina. Kemudian mereka juga melakukan teror – teror gelap terhadap orang yahudi sendiri di eropa, untuk memaksa mereka mau ber-exodus ke Palestina. Mereka juga melakukan embargo terhadap pemukiman Arab-Palestina dengan menutup jalur suplai kebutuhan sehari –hari dan kadang kala dengan cara – cara intimidasi, sehingga mereka jatuh miskin dan terpaksa atau dipaksa menjual tanah atau berpindah meninggalkan kampung halaman mereka. Mereka juga menciptakan gerombolan – gerombolan teroris zionis seperti haganah, stern gang, bachnach, irgun levi l’ummi dan sebagainya, gerombolan teroris tersebut melakukan teror dan pembunuhan gelap terhadap orang Arab-Palestina untuk memaksa mereka meninggalkan tanah dan tempat tinggalnya. Mandat Inggris Sesuai dengan deklarasi Balfour, gerakan zionisme melakukan upaya mendukung kegiatan perang sekutru (inggris) di Timur Tengah dengan jalan membentuk “Jewish Corps” yang terdiri dari 500 orang yahudi yang dilatih oleh Inggris. Di bidang politik zionisme memperjuangkan Palestina agar berada di bawah “Mandat Inggris”. Setelah berakhirnya Perang Dunia I tahun 1918 Chaim Weizmann berjuang di forum internasional untuk mendapatkan pengakuan internasional atas Palestina sebagai tanah air bagi orang yahudi. Israel adalah negara theokrasi tanpa perbatasan yang jelas. Negara israel ini dirancang oleh Theodore Herzl tahun 1897 dengan bentuk negara theokrasi, dimana terkait erat dengan ajaran Talmud tentang tanah israel (erzt israel). Negara (Penjajah) israel adalah satu – satunya negara di dunia yang tidak memiliki perbatasan yang jelas, baik dalam gagasan maupun konstitusinya. Konsepsi tentang wilayah negara israel didasarkan pada Kitab Taurat. Berdasarkan Taurat, wilayah israel luasnya ”dari sungai Nil sampai ke sungai Eufrat dan Tigris” (Genesis Revisi ke-15, ayat 18). Pada tanggal 22 Juli 1922 Liga Bangsa – Bangsa menetapkan Palestina sebagai wilayah ”mandat” bagi Inggris. Selanjutnya sesudah Perang Dunia ke-2 Majelis Umum PBB memutuskan Palestina dibagi dua menjadi wilayah israel di barat dan wilayah Trans-Yordania di timur. Para pemimpin zionis kecewa sekali, karena wilayah negara yahudi yang dipahami oleh kaum zionis adalah dari sungai Nil sampai ke Eufrat, sekurang – kurangnya seluruh Palestina. Karena kekecewaan itu mereka memutuskan mengangkat senjata dengan melakukan gerakan teror terhadap kepentingan Inggris di Palestina untuk memproklamirkan negara zionis israel pada tanggal 14 Mei 1948 ketika mandat Inggris berakhir di Palestina. David Ben-Gurion, perdana menteri israel yang pertama menyatakan ”Perang Kemerdekaan”, dan bertekad untuk merebut kembali tanah israel yang ditetapkan oleh Konferensi Perdamaian Versailes 1919. http://www.infopalestina.com/ms/
qasam, http://www.infopalestina.com/ms/ 2009-01-04 07:40:30

Suatu ketika ada seorang pemuda yang baru saja pulang dari wajib militer di sebuah negeri. Setelah melewati masa-masa yang sulit dalam berbagai misi berbahaya, akhirnya tiba saat baginya tuk kembali kekampung halaman. Malam mulai beranjak larut saat sang pemuda tersebut tiba di tapal batas desa. Akhirnya ia pun memutuskan untuk menginap di sebuah penginapan sederhana yang ada disana. Untuk meluruhkan rasa rindu yang teramat sangat pada sanak keluarga, si pemuda tersebut menyempatkan diri untuk menelephon ibunda tercinta di rumah.
“wahai ibu, masa tugasku telah usai, kini aku bisa segera pulang ke rumah.” Kata si anak.
“syukurlah anakku, segeralah pulang… ayah dan adikmu telah teramat rindu padamu.” Balas sang ibu.
“bu, aku ingin membawa serta kawanku saat bertugas dahulu. Bolehkah ia tinggal bersama kita bu ?” tanya si anak.
“oh, kenapa tidak? Bawalah serta sahabatmu itu, sahabatmu adalah anakku juga” jawab si ibu
“tapi bu, sahabatku ini telah cacat karena terkena ranjau saat ia bertugas. Kini ia hanya memiliki sebelah tangan dan sebelah kaki saja, apakah ibu masih mau menerimanya?” tanya si anak.
Mendengar penjelasan pemuda tadi, si ibu mulai mengurungkan kembali niatnya untuk menerima sahabat si anak tinggal bersama. Ia membayangkan betapa repotnya melayani orang cacat yang tinggal memiliki sebalah tangan dan kaki. Sedangkan ia masih memiliki segudang pekerjaan rumah tangga yang juga harus diselesaikannya setiap hari.
Si ibu berkata, “Anakku, tidakkah sebaiknya kamu menitipkannya saja pada panti social korban perang? Disana ia akan bersama dengan orang-orang yang bernasib sama dan tentunya disana ada orang yang ditugaskan khusus untuk merawat mereka. Tidakkah kau bayangkan betapa repotnya kita jika harus merawat dan melayani seorang cacat yang hanya memiliki sebelah tangan dan kaki?”. “sudahlah anakku… pulanglah segera, titipkan saja sahabatmu itu dipanti social. Kini dimana kamu menginap? Biar esok hari ibu dan ayahmu yang akan menjemputmu. Untuk urusan sahabatmu biarlah pamanmu saja yang ada di departemen pertahanan yang akan mengurusnya.”
Mendengar penjelasan si ibu, betapa hancurnya perasaan pemuda tadi. Ia begitu sedih dan kecewa. Dalam kalut dan tangis yang tak terbendung ia menutup percakapan tersebut seraya berkata. “aku menginap di penginapan sederhana di tapal batas desa”. Kemudian si pemudapun segera menutup gagang telephon tanpa berpanjang kata lagi.
Ke esokan harinya sang ibu di kagetkan dengan kabar tragis, tentang tewasnya seorang pemuda yang menginap di sebuah penginapan sederhana di tapal batas desa. Ia tewas seketika setelah menerjunkan diri dari lantai tiga penginapan tersebut. Dan yang lebih mengejutkan dan membuatnya terenyuh adalah, bahwa ia mendapati si korban dalam keadaan telah kehilangan sebelah tangan dan kakinya. Ternyata jasad tak bernyawa tadi tidak lain dan tidak bukan adalah anak laki-laki yang selama ini dinanti-nantikannya.
Sahabat, cinta adalah bagian dari sifat-Nya yang Dia sisipkan pada jiwa makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Dalam diri setiap makhluk-Nya selalu ada cinta. Karena cinta adalah kehidupan itu sendiri. Cinta adalah bahasa universal kehidupan. Hewan pun juga memliliki cinta. Seekor induk ayam memiliki segudang cinta untuk anak-anaknya. Se buas apa pun induk singa, ia tak akan memangsa anaknya. Ia akan mempertahankan dengan taruhan nyawanya ketika marabahaya membahayakan keamanan anak-anaknya. Jika pada hewan bahasa universal tersebut sering kali di sebut insting atau naluri maka pada manusia itu disebut dengan cinta dan kasih sayang. Iba ketika melihat seseorang dalam kesulitan itulah cinta. Menolong orang yang tak kita kenal itu juga cinta. Memberikan hadiah pada sanak kerabat, sahabat, dan orang tua juga bentuk dari cinta. Mendengarkan dengan sabar keluh kesah seorang sahabat adalah wujud lain cinta dan kasih sayang. Mencintai kekasih dan istri adalah bentuk sempit atau lazim cinta yang paling dipahami sebagian besar kita.
Ketulusan cinta yang tanpa pamrih menjadikan seseorang yang kita cintai menjadi tentram, bahagia, dan membantunya meraih prestasinya yang tertinggi. Namun terkadang cinta membawa kita pada ego dan penguasaan terhadap apa yang kita cintai. Itulah bentuk kekerdilan cinta. Cinta seperti ini cenderung merusak serta mengotori hakikat cinta yang pada hakikatnya adalah suci karena cinta sendiri pada dasarnya berasal dari sumber yang Maha suci. Cinta yang telah didominasi oleh nafsu akan senantiasa menghendaki kesenangan yang sempit dan rendah. Ia senantiasa membawa pelaku-pelakunya pada kerusakan.
Sahabat, untuk mendapatkan kemurnian cinta yang hakiki haruslah kita kembali sandarkan pada sumber Cinta itu sendiri. Cinta adalah bagian dari sifat-Nya. Maka cinta yang murni dan utuh hanyalah cinta yang bertolak dari kecintaan kita pada si pemilik dan sumber cinta itu sendiri. Dialah yang Maha suci si pemilik dan sumber cinta yang sejati. Dia mengajarkan kita dengan cinta-Nya. Mengarahkan kita untuk mencintai siapa saja yang mencintai-Nya serta mencintai untuk mendapatkan cinta-Nya. Cinta seperti inilah yang akan memberikan kita kehidupan yang sempurana, karena Seharusnya cinta itu memberi tanpa syarat dan ketulusan tanpa batas pada perindu-perindu Cinta-nya.
cyrusfather_daughter_by_cyrusmuller1

slumDahulu terdapat sebuah keluarga yang tinggal mengontrak pada sebuah rumah mungil nan bersahaja di pemukiman padat dibilangan timur Jakarta. Begitu padatnya sehingga antara rumah satu dengan yang lainnya hanya berjarak tidak lebih dari beberapa meter saja. Hanya ada gang sempit yang menghubungkan keluarga satu dengan yang lainnya. Di sepanjang gang sempit itulah puluhan keluarga berinteraksi, saling sapa, saling tanya, dan saling cerita. Ramai anak-anak berjejal berlarian di lorong-lorong gang yang sempit dan becek kala hujan mengguyur. Jemuran beraneka ragam jenis, warna dan ukuran bergelayutan dikiri kanan ruas-ruas gang yang semakin menguatkan senandung getir kehidupan. Rumah bersahaja tersebut hanya berukuran 6 x 6 meter saja. Dihuni oleh 4 orang anggota keluarga lengkap dengan perabotan yang berjejalan di dalam petakan rumah yang sebenarnya pula tidaklah terlalu banyak. Hanya terdapat tiga ruangan yang masing-masing hanya di batasi oleh skat dari triplek. Ruangan bagian paling depan biasa digunakan untuk menerima setiap tamu yang datang. Ruang tengah diperuntukKan sebagai ruang tidur seluruh anggota keluarga sekaligus ruang aktivitas utama. Dan ruang belakang diperuntukan sebagai dapur dan kamar mandi. Tinggalah di dalamnya ayah, ibu, si sulung dan si bungsu. Si ayah telah lama tidak bekerja. Gelombang resesi ekonomi mengkandaskan usaha tempat si ayah bekerja dan PHK pun tak dapat dihindari. Sejak saat itulah perekonomian keluarga ditopang oleh sang ibu yang bekerja sebagai tenaga pengajar disebuah sekolah di bilangan utara Jakarta. Untuk dapat menjaga agar dapur tetap ngebul sang ayah bekerja serabutan.
Keadaan terasa semakin sulit ketika si bungsu mulai masuk sekolah dasar. Dengan pendapatan perbulan ibu yang tidak seberapa, sudah mafum dan dipahami bahwa biaya pendidikan bagi keluarga ini bukanlah harga yang murah. Meski tidak berlebih sang ibu senantiasa mengajarkan untuk tetap bersyukur atas karunia-Nya. Si bungsu paham betul nasihat sang ibu walaupun masih dalam usia yang teramat belia untuk dapat memahami kerasnya kehidupan. Meski tidak banyak, setiap hari ia masih bisa mengantongi beberapa keping uang 50-an saat kesekolah. Ah …. Tak banyak yang dapat dibeli dengan uang 150 perak, hanya dapat membeli dua potong gorengan dan seplastik es teh. Sang ibu memang telah mendidiknya dengan kekurangan harta. Baginya setiap keping uang 50-an teramat berharga. Terkadang ia hanya mampu melihat teman-teman sebayanya yang dengan leluasa membeli aneka jajanan yang terpajang rapih diwarung kecil dekat sekolah. Sang ibu tidak terbiasa memberinya uang jajan tambahan dalam satu hari. Artinya beberapa keping uang limapuluhan tadi untuk kebutuhan sehari. Pernah suatu ketika ia berpuasa selama di sekolah hanya untuk dapat membeli semangkuk bubur ayam yang biasa berjualan sore hari di lapangan dekat rumah. Biasanya ia melakukan beberapa hal kecil yang dapat dilakukan bocah seusianya untuk mendapatkan uang tambahan. Dimulai dari kurir barang, membelikan makan siang orang, sampai membantu mengangkut pasir jika ada salah seorang tetangga yang kebutulan sedang membangun rumah atau sekedar merenovasinya. Di dekat rumah ada seorang pedagang warung yang rutin minta dibelikan sebungkus nasi padang kegemarannya untuk makan siang. Si bungsu biasa memanggilnya om padang. Dijaman itu warung padang merupakan hal langka. Sehingga ia harus menempuh jarak yang jauh untuk dapat membeli sebungkus nasi padang. Tidak kurang ia menempuh jarak dua hingga dua setengah kilo meter, dan untuk ukuran bocah Seusianya itu adalah jarak yang jauh. Dari om padang ia biasanya mendapat beberapa keping uang 50-an sebagai uang lelah. Ah…betapa gembiranya ia ketika melihat beberapa keping uang logam sudah ada di tangannya.
Tidak seperti sebagian keluarga miskin lainnya, anak-anak dirumah mungil nan bersahaja ini sangat dibiasakan untuk hidup tertib dan teratur. Ibu selalu mengajarkan bahwa segala sesuatu itu memiliki hak untuk ditunaikan oleh masing-masing pribadi. Bahkan waktupun punya hak. Kata ibu waktu punya hak untuk digunakan dengan baik. Setiap pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan waktunya. Itulah hak waktu menurut ibu. Setiap menjelang tidur, ibu selalu menanyakan apa yang telah dikerjakan si bungsu seharian. Sembari tiduran si bungsi begitu bersemangat menceritakan aneka hal dan kejadian yang di laluinya. Dengan diterangi lampu 10 watt percakapan itu berlalu dengan asyiknya hingga kantuk menghampiri. Setiap waktu-waktu menjelang tidur tersebut, biasa tukang sekoteng pikul lewat digang belakang rumah. Menyusuri lorong-lorong gang sempit yang sudah lengang. Sembari memukul-mukul ringan mangkok porselen ia menanti pembeli. Suara ketukan mangkuk itu terasa begitu memilukan, sehingga membuat si bungsu senantiasa menangis ketika mendengarnya. Ting.. ting..ting…ting…ting… denting mangkuk porselin mengisi kesunyian malam yang dingin. Penjual sekoteng itu terus membunyikannya sepanjang lorong gang yang sunyi dendangkan irama-irama kesedihan, seraya berharap ada seorang pembeli baik hati yang sudi membeli semangkuk sekotengnya.
Seluruh rangkaian puzzle-puzle kehidupan tersebut telah menjadi bagian hidup si bungsu. Seluruhnya telah memberikan sentuhan-sentuhan bagi pribadi bocah belia itu. Mengajarkan betapa kerasnya perjuangan dan betapa berharganya kehidupan. Memberi aneka warna pada si bungsu yang dibawanya hingga ia dewasa.

as-climber“Rizki itu harus dikejar Ang, mau sampe lebaran monyet juga kalo ga di kejar ga akan lo dapetin…” itulah sepenggal ungkapan seorang rekan pada percakapan ringan tempo hari. Saya merenungi kata-kata tadi dan sempat mengiyakannya dalam hati. Namun sesaat kemudian saya sedikit meragukannya. Rizki itu memang harus dicari, dijemput, dan diusahakan, itu saya sepakat. Namun untuk mengejarnya dengan nafsu yang memburu, menjadikannya orientasi utama, hingga melalaikan adab, norma, dan tatakrama sebagai seorang hamba…. Ooo….. nanti dulu.
Banyak sekali dalil yang dapat dijadikan sebagai landasan dalam mencari rizki. Baik itu dalil syar’I sampai dalil aqli / logika. Dalam terminology iman, meski Tuhan mampu menurunkan hujan emas, Dia tidak akan menurunkannya untuk manusia. Adalah hal yang pasti bahwa tuhan telah menetapkan rizki masing-masing hamba, bahkan seekor semutpun telah dijamin takaran rizkinya. Adalah hal yang pasti pula Allah SWT akan menggenapkan setiap rizki makhluk-makhluknya. Dia tak akan mematikan hamba-hambanya sebelum Dia menggenapkan rizki mereka. Maka dengan kata lain jika seorang hamba telah dipisahkan dari kehidupan maka berarti telas tuntaslah seluruh rizkinya. Karena tidaklah seorang hamba dapat hidup tanpa rizki dari – Nya.
Allah telah menempatkan rizki hamba-hamba-Nya di tempat-tempat yang hanya Dia yang mengetahuinya secara pasti, dan kita hanya diminta untuk menjemputnya saja. Terkadang rizkipun datang dari tempat yang tidak dikira-kira, tanpa kita sangka, datang dengan sendirinya. Yah… itu adalah bagian dari rahasia-Nya. Setiap kita telah membawa rizkinya masing-masing. Kita akan mendapatkannya secara pas dengan ukuran dan takaran menurut kebijaksanaan-Nya. Rizki yang Dia tebarkan kepenjuru muka bumi baik untuk manusia maupun untuk makhluknya yang lain tidak akan salah alamat ataupun tertukar dengan milik orang lain. Oleh karenanya mengapa kita harus mengejarnya secara “ngoyo”. Hingga menghilangkan tata krama kita sebagai hamba-Nya.
Sambil tetap berusaha secara maksimal dalam menjemput setiap rizki yang telah Dia tempatkan di suatu tempat, di iringi dengan lantunan munajat kepada-Nya dengan penuh harap dan roja maka rizki akan datang dengan sendirinya. Semakin ia dikejar secara membabi buta semakin menjauh dia. Setidaknya itulah yang sempat di ungkapkan oleh salah seorang mantan guru sekolah saya dahulu. Beliau berkata “nak…semakin rizki dikejar dengan membabi buta dan dengan penuh hawa nafsu, maka ia akan semakin menjauh. Namun ketika kamu mengusahakannya dengan penuh kesabaran, tanpa nafsu yang memburu, dengan tetap berpegang bahwa Dia Yang Maha Pengasih tak akan lupa dalam memberi rizki pada hamba-hamba-Nya, dengan tetap meyakini bahwa rizki yang di berikan-Nya tidak akan salah alamat. Maka Insyaallah, rizki itu akan datang dengan sendirinya. Bapak sudah banyak membuktikannya sendiri….”
Sedikit demi sedikit saya mulai memahami sifat unik dari rizki. Mungkin sayapun juga telah mengalaminya sendiri. Bahwa ketika rizki dikejar dengan nafsu yang membara maka iapun akan menjauh dengan sendirinya. Saya teringat saat memburu lowongan CPNS di berbagai institusi dahulu. Betapa semakin mengejarnya dengan nafsu namun yang saya dapatkan hanyalah kehampaan. Akhirnya saya mulai mengambil posisi 0 (zero potition). Saya coba berdamai dengan keadaan. Berdamai dengan diri saya. Seraya menata kembali mind set, bahwa semua yang terjadi adalah menurut scenario-Nya. Bahwa segala yang telah saya dapatkan saat ini adalah menurut takaran neraca kebijaksanaan-Nya. Saya tersadar bahwa bukan materi yang menetramkan hati kita. Namun mind set kitalah yang dapat membawa kita pada ketentaraman. Seraya terus menghadirkan Allah SWT dalam setiap episode kehidupan kita. Saat itulah saya menemukan sebuah ketentraman dan yang lebih luar biasa lagi adalah CPNS yang selama ini di kejar dengan nafsu yang memburu akhirnya saya dapatkan justru setelah merubah mind set saya. Allahualam bishowab

April 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Stats

  • 1,299 hits